Minggu, 30 Agustus 2015

REPARASI PROPELLER DAN POROS PROPELLER



Nama : Ismail
D31110 275. Teknik Perkapalan. Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin Makassar
Alamat asal : Rajang kec. Lembang Kab. Pinrang sulsel
Facebook : Ismail Liamsi
Maaf bila ada kesalahan
 tau pole dao mai

REPARASI DAN PERAWATAN PROPELLER DAN POROS PROPELLER KAPAL
2.2.      Proses pekerjaan reparasi propeller dan poros propeller

Propeler (baling-baling) adalah kitiran untuk menjalankan kapal. Kitiran ini memindahkan tenaga dengan mengkonversi gerakan rotasi menjadi daya dorong untuk menggerakkan sebuah kendaraan seperti kapal untuk melalui suatu massa seperti air, dengan memutar dua atau lebih bilah kembar dari sebuah poros utama. Bilah-bilah dari sebuah propeler berperan sebagai sayap berputar, dan memproduksi gaya yang mengaplikasikan prinsip bernoulli dan hukum gerak Newton, menghasilkan sebuah perbedaan tekanan antara permukaan depan dan belakang bilah tersebut.
Poros propeller merupakan salah satu bagian terpenting dari instalasi penggerak kapal yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mekanik dari mesin induk ke baling-baling sehingga dapat menghasilkan tenaga dorong pada kapal. Putaran mesin ditransmisikan ke propeller melalui poros, maka poros sangat mempengaruhi kerja mesin bila terjadi kerusakan. Yang perlu diketahui adalah bahwa kedudukan poros propeller dengan mesin induk adalah harus segaris atau dengan kata lain harus dalam satu garis sumbu. Jika kelurusan garis atau sumbu poros dan mesin induk belum tercapai maka perlu dibuat tambahan dudukan untujk mesin atau mengurangi tinggai dengan jalan mengurangi tebal bantalan, asalkan tebal bantalan amsih dalam batas yang memenuhi criteria tebal minimum suatu bantalan. Bantalan juga digunakan untuk mengurangi terjadinya getaran pada poros yang mengakibatakan berkurangnya efektifitas poros propeller juga untuk menghindari terjadinya deformasi pada poros propeller.
2.2.1. Proses pekerjaan reparasi propeller
1)      Membersikan daun propeller dengan sekrap
Tehap pembersihan daun propeller dilakukan saat propeller masih terpasang pada poros dan dibersihkan dengan menggunakan sekrap untuk menghilangkan tumbuhan dan binatang laut yang menempel pada daun propeller.
2)      Memindahkan propeller ke bengkel poros
Propeller dipindahkan ke bengkel poros dengan cara diangkat menggunakan Forklift Truck.
3)      Melepaskan propeller dari poros
Peralatan yang digunakan: Mesin brander, Hammer besar, kunci pas besar, tali dan Forklift Truck.
Proses pengerjaan:
·         Membuka nut propeller menggunakan kunci pas besar yang terbuat dari pelat tebal.
·          Memanaskan di sela daun propeller menggunakan mesin brander.
·         Sela propeller dipukul menggunakan hammer besar sampai propeller terlepas dari poros propeller.
·         Propeller diangkat dengan Forklift Truck untuk diletakkan dilantai.
4)      Meluruskan daun propeller ( reparasi daun propeller )
Peralatan yang digunakan: Mesin brander dan alat jepit besar yg terbuat dari pipa dan pelat.
Proses pengerjaan reparasi meluruskan daun propeller dikerjakan oleh dua pekerja. Pertama daun propeller yang bengkok dipanaskan menggunakan mesin brander kemudian daun propeller dijepit menggunakan alat jepit lalu ditekan sesuai lawan aran bengkoknya daun propeller. Untuk mengetahi kembalinya daun propeller ke kondisi awal (normal) hanya diperiksa secara visual.
5)      Membersihkan propeller dengan gerinda
Pada tahap ini dilakukan untuk menghaluskan permukaan propeller, proses membersihkan propeller dengan gerinda dilakukan oleh satu pekerja dimana pekerja ini bertugas untuk menggerinda seluruh permukaan propeller.
6)      Balancing propeller
Setelah dilakukan perbaikan di atas selanjutnya adalah proses balancing propeller. Balancing propeller merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing daun propeller telah seimbang satu dengan yang lainnya. Tujuan dari balancing ini adalah agar tidak terjadi torsi yang tidak seimbang pada saat propeller berputar yang mana jika dibiarkan terus dapat mengakibatkan deformasi atau lenturan pada poros propeller dan getaran yang sifatnya fluktutatif dan merusak, sehingga dapat membahayakan.
Proses balancing propeller ini dapat dilakukan secara konvensional atau dengan alat khusus pengecek getaran dan keseimbangan. Pada balancing secara manual dilakukan dengan menggunakan poros sederhana. Langkah-langkah proses balancing di PT. Industri Kapal Indonesia (persero) makassar sebagai berikut :
a.       Siapkan sebuah poros dengan diameter yang sesuai dengan diameter bos propeller.
b.      Masukkan poros tersebut ke dalam hub propeller dan berikan sedikit pelumas agar putarannya lancar.
c.       Berikan pengunci pada kedua sisi poros agar propeller tidak terlepas ketika diputar.
d.      Daun propeller diputar dengan kecepatan tertentu hingga propeller berhenti dengan sendirinya akibat massa propeller dan gaya gravitasi.
e.       Lakukan langkah di atas beberapa kali hingga propeller berhenti dengan sendirinya.
f.       Jika propeller berhenti pada satu sisi daun propeller setelah dilakukan beberapa kali putaran (salah satu daun selalu berada dibawah) dimana propeller berhenti akibat perbedaan massa dari daun propeller, maka dapat dipastikan daun tersebut memiliki massa yang tidak sesuai (lebih berat) dari daun propeller yang lain. Sehingga dapat dikatan propeller tersebut tidak balance.
Untuk mengetahui seberapa banyak kelebihan massa dari daun propeller yang tidak balance tersebut, dapat dilakukan dengan menambahkan sedikit massa pada ujung daun propeller lain sebagai penyeimbang. Pemberat ini dapat menggunakan malam. Setelah diberi pemberat, selanjutnya propeller diputar kembali dan pastikan propeller dapat berhenti dengan sendirinya akibat massa dan gravitasi, jika masih belum balance tambahkan massa pemberat hingga terjadi balance. Ketika propeller telah balance maka massa dari daun propeller yang tidak balance dapat dikatahui dari jumlah massa malam yang ditempelkan tadi sebagai penyeimbang. Dari massa tersebut kemudian dilakukan proses grinding hingga massa daun propeller dikurangi sejumlah massa malam pemberat.
7)      Pemasangan propeller pada poros propeller
Peralatan yang digunakan : tali, hammer, kunci L, kunci pas baut propeler, brander potong, kunci ring.
Proses pengerjaan :
·         Tali diikat pada propeller dan ditarik menuju poros propeller.
·         Propeller ditarik sampai terpasang dengan baik pada porosnya, demikian juga dengan pasak/spee-nya.
·          Poros didorong sampai ujung poros masuk ke dalam boss propeler.
·          Baut dipasang dan dikuatkan dengan memasang baut-baut penguatnya dan dikuatkan lagi dengan mengikat bonet penutup propeller dengan baut pengikatnya sebanyak 10 buah.

8)      Memindahkan propeller dari bengkel poros ke kapal.
Proses pemindahan propeller ke keapal dikerjakan oleh tiga orang pekerja, propeller dipindahkan dari bengkel poros ke kapal dengan cara diangkat menggunakan Forklift Truck.

Secara umum proses reparasi propeller berdasarkan jenis kerusakan atau permasalahan yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :
Pengikisan daun propeller.
  • Bersihkan daun propeller
  • Lakukan penambahan bahan (sesuai material propeller) dengan las Pada bagian-bagian propeller yang mengalami pengikisan.
  • Setelah dilakukan penambahan ketebalan (las popok), selanjunya digerinda dan dihaluskan permukaan daun propeller hingga sesuai dengan kondisi awal dengan bentuk dan ketebalan yang sama.
  • Langkah terakhir adalah balancing propeller
Fouling dalam jumlah besar pada propeller
  • Bersihkan daun propeller dengan gerinda hingga semua fouling yang menempel dapat terlepas. Pastikan daun propelle tidak terkena gerinda pada proses ini.
  • Untuk sisa-sisa fouling yang masih menempel dapat dibersihkan dengan cairan kimia yang mendapatkan sertifikasi.
  • Lankah terakhir adalah meratakan permukaan daun propelle dengan gerinda.
Keretakkan pada daun propeller
  • Pada bagian yang retak dipotong dan diganti dengan plat baru dengan ketebalan dan jenis material yang sesuai dengan propeller, penyambungan dilakukan dengan cara dilas.
  • Setelah disambung, kemudian digerinda (pada sambungan) sampai permukaannya halus dan ketebalan sesuai dengan ketebalan propeller.
  • Langkah terkahir adalah balancing propeller.
Bengkokan / bending dan patah pada daun propeller
  • Apabila bengkokan yang terjadi tidak begitu parah, maka daun propeller dapat diluruskan kembali dengan cara dipanaskan dan dipukul merata atau dipres hingga rata, yang harus diperhatikan adalah sudut rake propeller, pastikan tidak terjadi perubahan sudut.
  • Jika bengkokan yang terjadi cukup parah, maka sisi daun propeller tersebut harus dipotong dan disambung lagi dengan pelat yang memiliki bahan dan ketebalan yang sama. Penyambungan dilakukan dengan las.
  • Pada sisi penyambungan digerinda hingga halus dan ketebalannya sesuai dan pada sisi tip propeller dibentuk sesuai dengan bentuk awal (dengan gerinda).
  • Selanjutnya balancing propeller.
Proses pemotongan blade propeller
  • Proses pemotongan blade propeller, penyebab terjadinya pemotongan ini diakibatkan karena kerja engine menggerakkan propeller terlalu berat sehingga engine menjadi over heat dan merusak sebagian sensor panas yang dipasang pada sistem transmisi kapal. Solusi agar masalah ini terselesaikan adalah melakukan pemotongan sehingga mengurangi diameter propeller dan sesuai dengan beban yang mampu ditanggung engine.
    • Persiapan sebelum pemotongan adalah pembuatan mal yang telah disesuaiakan dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Mal yang dipakai disini terbuat dari kertas sampul, langkah pertama pemotongan adalah meletakkan mal pada blade yang akan dipotong kemudian dibuat pola sesuai mal pada blade menggunakan spidol.
  • Pemotongan dilakukan pada ujung blade sesuai dengan tujuan awal yaitu mengurangi diameter. Alat yang digunakan adalah gerinda potong dan orang yang berhak melakukan proses ini harus memiliki sertifikat dari klas.
    • Untuk mempermudah proses pemotongan bagian yang akan dipotong dibagi beberapa potongan kecil.
  • Setelah semua bagian terpotong maka langkah selanjutnya bagian ujung blade yang terpotong tadi dihaluskan menggunakan amplas atau gerinda, seluruh blade juga dipoles menggunakan gerinda supaya terlihat rapi dan indah.
  • Ismail                                                                                                                                     2.2.2. Proses pekerjaan reparasi poros propeller
    1)      Pencabutan poros propeller
    Poros yang telah lama digunakan harus dirawat, untuk itu poros tersebut harus dilepas dulu dari dudukannya untuk dibawa ke bengkel mekanik dan dilakukan perawatan. Sebelum dilepas gap antara poros dengan liner diukur terlebih dahulu dengan menggunakan alat yang dinamakan wear down gap. Peralatan yang digunakan untuk melepas poros propeler antara lain : Hoist/tackle crane, gantry crane 25 ton, tali, tangga bantu atau peranca dan kunci pas.
    Proses pengerjaan :
    1.      Pelepasan sambungan poros Baling-baling dengan flens kopling yang terdapat pada gear box dikamar mesin. Dilakukan dengan melepas baut-baut flens, mur dan pasak (key) penghubung. poros baling – baling  terdiri dari dua bagian yaitu intermediette shaft ( poros antara ) dan tail shaft (shaft yang terdapat propeller).
    2.      Hoist dipasang pada bul-bul/kupingan di buritan dengan posisi di sebelah   belakang, kanan dan kiri.
    3.      Tali diikat simpul pada poros propeler yang terlihat, dihubungkan dengan masing-masing rantai hoist.
    4.      Hoist di belakang dikeraskan sehingga secara perlahan poros tertarik keluar dari stern tube-nya.
    5.      Poros diangkat perlahan ke lantai dock dengan gantry crane dan diberi bantalan balok kayu, lalu diangkat dengan Forklift Truck ke bengkel mekanik.

    2)      Memindahkan poros propeller ke bengkel poros
    Setelah poros propeller dilepas maka akan diangkat menuju bengkel poros dengan menggunakan Forklift Truck.

    3)      Membersihkan poros propeller di mesin bubut
    Pada tahap ini dikerjakan oleh satu orang pekerja, yg bertugas untuk membersihkan poros propeller dari karat dan minyak seperti oli. Pada proses ini digunakan amplas atau gerinda.
    4)      Pemeriksaan Kelurusan Poros Propeller
    Untuk pemeriksaan kelurusan poros propeller digunakan Dayelindikator. Poros propeller dipasang  pada mesin bubut. Ditentukan titik mana yang akan diperiksa kelurusannya, biasanya berjarak satu meter per titik kemudian poros yg sudah dipasang pada mesin bubut akan diputar, Saat poros diputar Dayelindikator akan berputar dan menunjukkan angka. Apabila jarum pada Dayelindikator  tersebut tidak terlalu jauh atau tidak melewati maksimal 10 dari angka awal peletakan Dayelindikator  maka poros tersebut tidak bengkok, proses ini dilakukan dibeberapa titik yg telah ditentukan.  Untuk meluruskan kembali poros propeler yang bengkok dilakukan dengan mengepress dengan mesin press pada bagian yang melengkung cembung sampai lurus kembali. Dapat juga dilakukan dengan pengelasan setempat kemudian dibubut sampai permukaannya rata kembali dengan permukaan yang tidak bengkok, halus dan diameternya sesuai dengan yang diharapkan.
    5)        Pengujian Colour Check/ MPT
    Proses pengerjaan :
    a.       Poros propeler dibersihkan dari oli dan kotoran dengan memakai cleaner dan dibiarkan sampai kering.
    b.      Poros yang telah bersih disemprot dengan cat penetrant berwarna merah dan didiamkan beberapa saat agar bila ada kemungkinan terjadi keretakan, penetrant dapat meresap. Kemudian dilap sampai bersih/tidak berbekas.
    c.       Disemprot developer berwarna putih, setelah kering kemudian diperiksa. Jika terdapat bekas bercak/garis berwarna merah berarti ada keretakan pada poros propeller.

    6)      Pemindahan poros propeller dari bengkel ke kapal
    Setelah poros propeller siap digunakan kembali maka akan diangkat menuju kapal untuk dipasang dengan menggunakan Forklift Truck.

    7)      Pemasangan poros propeller
    Peralatan yang digunakan untuk pemasangan poros propeler antara lain: Hoist/tackle crane, gantry crane 25 ton, tali, tangga bantu atau peranca dan kunci pas.
    Proses pengerjaan :
    1.      Hoist dipasang pada bul-bul/kupingan di buritan dengan posisi di sebelah   belakang, kanan dan kiri.
    2.      Tali diikat simpul pada poros propeler, dihubungkan dengan masing-masing rantai hoist.
    3.      Poros propeller didorong sampai flens kopling yang terdapat pada gear box dikamar mesin. Dilakukan dengan memasang baut-baut flens, mur dan pasak (key) penghubung.

    SEKIAN... Terima Kasih