Alamat asal : Rajang kec. Lembang Kab. Pinrang sulsel
email : ismailparei@yahoo.com
Facebook : Ismail Liamsi
Maaf bila ada kesalahan
tau pole dao mai
REPARASI DAN PERAWATAN PROPELLER DAN POROS PROPELLER KAPAL
2.2. Proses pekerjaan reparasi propeller dan
poros propeller
Propeler
(baling-baling) adalah kitiran
untuk menjalankan kapal.
Kitiran ini memindahkan tenaga dengan mengkonversi gerakan rotasi menjadi daya
dorong untuk menggerakkan sebuah kendaraan seperti kapal
untuk melalui suatu massa seperti air,
dengan memutar dua atau lebih bilah kembar dari sebuah poros utama. Bilah-bilah
dari sebuah propeler berperan sebagai
sayap
berputar, dan memproduksi gaya yang mengaplikasikan prinsip
bernoulli dan hukum gerak Newton,
menghasilkan sebuah perbedaan tekanan antara permukaan depan dan belakang bilah
tersebut.
Poros
propeller merupakan salah satu bagian
terpenting dari instalasi penggerak kapal yang berfungsi untuk meneruskan
tenaga mekanik dari mesin induk ke baling-baling sehingga dapat menghasilkan
tenaga dorong pada kapal. Putaran mesin ditransmisikan ke propeller melalui poros, maka poros sangat mempengaruhi kerja mesin
bila terjadi kerusakan. Yang perlu diketahui adalah bahwa kedudukan poros propeller dengan mesin induk adalah
harus segaris atau dengan kata lain harus dalam satu garis sumbu. Jika
kelurusan garis atau sumbu poros dan mesin induk belum tercapai maka perlu
dibuat tambahan dudukan untujk mesin atau mengurangi tinggai dengan jalan
mengurangi tebal bantalan, asalkan tebal bantalan amsih dalam batas yang
memenuhi criteria tebal minimum suatu bantalan. Bantalan juga digunakan
untuk mengurangi terjadinya getaran pada poros yang mengakibatakan berkurangnya
efektifitas poros propeller juga
untuk menghindari terjadinya deformasi pada poros propeller.
2.2.1. Proses pekerjaan reparasi propeller
1) Membersikan
daun propeller dengan sekrap
Tehap
pembersihan daun propeller dilakukan
saat propeller masih terpasang pada
poros dan dibersihkan dengan menggunakan sekrap untuk menghilangkan tumbuhan
dan binatang laut yang menempel pada daun propeller.
2) Memindahkan
propeller ke bengkel poros
Propeller dipindahkan ke bengkel poros dengan cara diangkat menggunakan Forklift Truck.
3)
Melepaskan propeller
dari poros
Peralatan yang digunakan: Mesin brander, Hammer besar, kunci
pas besar, tali dan Forklift Truck.
Proses pengerjaan:
·
Membuka nut propeller menggunakan kunci pas besar
yang terbuat dari pelat tebal.
·
Memanaskan di sela daun propeller
menggunakan mesin brander.
·
Sela propeller dipukul
menggunakan hammer besar sampai propeller terlepas dari poros propeller.
·
Propeller diangkat dengan Forklift Truck
untuk diletakkan dilantai.
4) Meluruskan daun propeller ( reparasi daun propeller )
Peralatan yang digunakan: Mesin
brander dan alat jepit besar yg
terbuat dari pipa dan pelat.
Proses pengerjaan reparasi meluruskan daun propeller dikerjakan oleh dua pekerja. Pertama daun propeller yang bengkok dipanaskan
menggunakan mesin brander kemudian
daun propeller dijepit menggunakan
alat jepit lalu ditekan sesuai lawan aran bengkoknya daun propeller. Untuk mengetahi kembalinya daun propeller ke kondisi awal (normal) hanya diperiksa secara visual.
5) Membersihkan propeller dengan gerinda
Pada tahap ini dilakukan untuk menghaluskan permukaan propeller, proses membersihkan propeller dengan gerinda dilakukan oleh
satu pekerja dimana pekerja ini bertugas untuk menggerinda seluruh permukaan propeller.
6)
Balancing propeller
Setelah dilakukan perbaikan di atas selanjutnya adalah proses balancing propeller. Balancing propeller merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui apakah
masing-masing daun propeller telah
seimbang satu dengan yang lainnya. Tujuan dari balancing ini adalah agar tidak terjadi torsi yang tidak seimbang
pada saat propeller berputar yang
mana jika dibiarkan terus dapat mengakibatkan deformasi atau lenturan pada
poros propeller dan getaran yang
sifatnya fluktutatif dan merusak, sehingga dapat membahayakan.
Proses balancing propeller ini dapat dilakukan secara
konvensional atau dengan alat khusus pengecek getaran dan keseimbangan. Pada balancing secara manual dilakukan dengan
menggunakan poros sederhana. Langkah-langkah proses balancing di PT. Industri Kapal Indonesia (persero) makassar
sebagai berikut :
a. Siapkan sebuah poros dengan
diameter yang sesuai dengan diameter bos
propeller.
b. Masukkan poros tersebut ke
dalam hub propeller dan berikan
sedikit pelumas agar putarannya lancar.
c. Berikan pengunci pada kedua
sisi poros agar propeller tidak
terlepas ketika diputar.
d. Daun propeller diputar dengan kecepatan tertentu hingga propeller berhenti dengan sendirinya
akibat massa propeller dan gaya
gravitasi.
e. Lakukan langkah di atas
beberapa kali hingga propeller
berhenti dengan sendirinya.
f. Jika propeller berhenti pada satu sisi daun propeller setelah dilakukan beberapa kali putaran (salah satu daun
selalu berada dibawah) dimana propeller
berhenti akibat perbedaan massa dari daun propeller,
maka dapat dipastikan daun tersebut memiliki massa yang tidak sesuai (lebih
berat) dari daun propeller yang lain.
Sehingga dapat dikatan propeller tersebut
tidak balance.
Untuk mengetahui seberapa
banyak kelebihan massa dari daun propeller
yang tidak balance tersebut,
dapat dilakukan dengan menambahkan sedikit massa pada ujung daun propeller lain sebagai penyeimbang.
Pemberat ini dapat menggunakan malam. Setelah diberi pemberat, selanjutnya propeller diputar kembali dan pastikan propeller dapat berhenti dengan
sendirinya akibat massa dan gravitasi, jika masih belum balance tambahkan massa pemberat hingga terjadi balance. Ketika propeller telah balance maka massa dari daun propeller yang tidak balance
dapat dikatahui dari jumlah massa malam yang ditempelkan tadi sebagai
penyeimbang. Dari massa tersebut kemudian dilakukan proses grinding hingga massa daun propeller
dikurangi sejumlah massa malam pemberat.
7)
Pemasangan propeller
pada poros propeller
Peralatan yang digunakan : tali,
hammer, kunci L, kunci pas baut
propeler, brander potong, kunci ring.
Proses pengerjaan :
·
Tali diikat pada propeller
dan ditarik menuju poros propeller.
·
Propeller ditarik sampai terpasang
dengan baik pada porosnya, demikian juga dengan pasak/spee-nya.
·
Poros didorong sampai ujung poros masuk ke dalam boss propeler.
·
Baut dipasang dan dikuatkan dengan memasang baut-baut penguatnya
dan dikuatkan lagi dengan mengikat bonet penutup propeller dengan baut pengikatnya sebanyak 10 buah.
8) Memindahkan propeller dari bengkel poros ke kapal.
Proses pemindahan propeller
ke keapal dikerjakan oleh tiga orang pekerja, propeller dipindahkan dari bengkel poros ke kapal dengan cara
diangkat menggunakan Forklift
Truck.
Secara umum proses
reparasi propeller berdasarkan jenis
kerusakan atau permasalahan yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :
Pengikisan daun propeller.
- Bersihkan
daun propeller
- Lakukan
penambahan bahan (sesuai material propeller)
dengan las Pada bagian-bagian propeller
yang mengalami pengikisan.
- Setelah
dilakukan penambahan ketebalan (las popok), selanjunya digerinda dan
dihaluskan permukaan daun propeller hingga
sesuai dengan kondisi awal dengan bentuk dan ketebalan yang sama.
- Langkah
terakhir adalah balancing propeller
Fouling dalam jumlah besar pada propeller
- Bersihkan
daun propeller dengan gerinda
hingga semua fouling yang menempel
dapat terlepas. Pastikan daun propelle
tidak terkena gerinda pada proses ini.
- Untuk
sisa-sisa fouling yang masih
menempel dapat dibersihkan dengan cairan kimia yang mendapatkan
sertifikasi.
- Lankah
terakhir adalah meratakan permukaan daun propelle dengan gerinda.
Keretakkan
pada daun propeller
- Pada
bagian yang retak dipotong dan diganti dengan plat baru dengan ketebalan
dan jenis material yang sesuai dengan propeller,
penyambungan dilakukan dengan cara dilas.
- Setelah
disambung, kemudian digerinda (pada sambungan) sampai permukaannya halus
dan ketebalan sesuai dengan ketebalan propeller.
- Langkah
terkahir adalah balancing propeller.
Bengkokan / bending dan
patah pada daun propeller
- Apabila
bengkokan yang terjadi tidak begitu parah, maka daun propeller dapat diluruskan kembali dengan cara dipanaskan dan
dipukul merata atau dipres
hingga rata, yang harus diperhatikan adalah sudut rake propeller, pastikan tidak terjadi
perubahan sudut.
- Jika
bengkokan yang terjadi cukup parah, maka sisi daun propeller tersebut harus dipotong dan disambung lagi dengan pelat
yang memiliki bahan dan ketebalan yang sama. Penyambungan dilakukan dengan
las.
- Pada
sisi penyambungan digerinda hingga halus dan ketebalannya sesuai dan pada
sisi tip propeller dibentuk
sesuai dengan bentuk awal (dengan gerinda).
- Selanjutnya
balancing propeller.
Proses pemotongan blade
propeller
- Proses
pemotongan blade propeller,
penyebab terjadinya pemotongan ini diakibatkan karena kerja engine menggerakkan propeller terlalu berat sehingga engine menjadi over heat dan merusak sebagian sensor panas yang dipasang pada
sistem transmisi kapal. Solusi
agar masalah ini terselesaikan adalah melakukan pemotongan sehingga
mengurangi diameter propeller dan
sesuai dengan beban yang mampu ditanggung engine.
- Persiapan
sebelum pemotongan adalah pembuatan mal yang telah disesuaiakan dengan
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Mal
yang dipakai disini terbuat dari kertas sampul, langkah pertama
pemotongan adalah meletakkan mal pada blade
yang akan dipotong kemudian dibuat pola sesuai mal pada blade menggunakan spidol.
- Pemotongan
dilakukan pada ujung blade
sesuai dengan tujuan awal yaitu mengurangi diameter. Alat yang digunakan
adalah gerinda potong dan orang yang berhak melakukan proses ini harus
memiliki sertifikat dari klas.
- Untuk
mempermudah proses pemotongan bagian yang akan dipotong dibagi beberapa
potongan kecil.
- Setelah semua bagian terpotong maka langkah selanjutnya bagian ujung blade yang terpotong tadi dihaluskan menggunakan amplas atau gerinda, seluruh blade juga dipoles menggunakan gerinda supaya terlihat rapi dan indah.
- Ismail 2.2.2. Proses pekerjaan reparasi poros propeller1) Pencabutan poros propellerPoros yang telah lama digunakan harus dirawat, untuk itu poros tersebut harus dilepas dulu dari dudukannya untuk dibawa ke bengkel mekanik dan dilakukan perawatan. Sebelum dilepas gap antara poros dengan liner diukur terlebih dahulu dengan menggunakan alat yang dinamakan wear down gap. Peralatan yang digunakan untuk melepas poros propeler antara lain : Hoist/tackle crane, gantry crane 25 ton, tali, tangga bantu atau peranca dan kunci pas.Proses pengerjaan :1. Pelepasan sambungan poros Baling-baling dengan flens kopling yang terdapat pada gear box dikamar mesin. Dilakukan dengan melepas baut-baut flens, mur dan pasak (key) penghubung. poros baling – baling terdiri dari dua bagian yaitu intermediette shaft ( poros antara ) dan tail shaft (shaft yang terdapat propeller).2. Hoist dipasang pada bul-bul/kupingan di buritan dengan posisi di sebelah belakang, kanan dan kiri.3. Tali diikat simpul pada poros propeler yang terlihat, dihubungkan dengan masing-masing rantai hoist.4. Hoist di belakang dikeraskan sehingga secara perlahan poros tertarik keluar dari stern tube-nya.5. Poros diangkat perlahan ke lantai dock dengan gantry crane dan diberi bantalan balok kayu, lalu diangkat dengan Forklift Truck ke bengkel mekanik.2) Memindahkan poros propeller ke bengkel porosSetelah poros propeller dilepas maka akan diangkat menuju bengkel poros dengan menggunakan Forklift Truck.3) Membersihkan poros propeller di mesin bubutPada tahap ini dikerjakan oleh satu orang pekerja, yg bertugas untuk membersihkan poros propeller dari karat dan minyak seperti oli. Pada proses ini digunakan amplas atau gerinda.4) Pemeriksaan Kelurusan Poros PropellerUntuk pemeriksaan kelurusan poros propeller digunakan Dayelindikator. Poros propeller dipasang pada mesin bubut. Ditentukan titik mana yang akan diperiksa kelurusannya, biasanya berjarak satu meter per titik kemudian poros yg sudah dipasang pada mesin bubut akan diputar, Saat poros diputar Dayelindikator akan berputar dan menunjukkan angka. Apabila jarum pada Dayelindikator tersebut tidak terlalu jauh atau tidak melewati maksimal 10 dari angka awal peletakan Dayelindikator maka poros tersebut tidak bengkok, proses ini dilakukan dibeberapa titik yg telah ditentukan. Untuk meluruskan kembali poros propeler yang bengkok dilakukan dengan mengepress dengan mesin press pada bagian yang melengkung cembung sampai lurus kembali. Dapat juga dilakukan dengan pengelasan setempat kemudian dibubut sampai permukaannya rata kembali dengan permukaan yang tidak bengkok, halus dan diameternya sesuai dengan yang diharapkan.5) Pengujian Colour Check/ MPTProses pengerjaan :a. Poros propeler dibersihkan dari oli dan kotoran dengan memakai cleaner dan dibiarkan sampai kering.b. Poros yang telah bersih disemprot dengan cat penetrant berwarna merah dan didiamkan beberapa saat agar bila ada kemungkinan terjadi keretakan, penetrant dapat meresap. Kemudian dilap sampai bersih/tidak berbekas.c. Disemprot developer berwarna putih, setelah kering kemudian diperiksa. Jika terdapat bekas bercak/garis berwarna merah berarti ada keretakan pada poros propeller.6) Pemindahan poros propeller dari bengkel ke kapalSetelah poros propeller siap digunakan kembali maka akan diangkat menuju kapal untuk dipasang dengan menggunakan Forklift Truck.7) Pemasangan poros propellerPeralatan yang digunakan untuk pemasangan poros propeler antara lain: Hoist/tackle crane, gantry crane 25 ton, tali, tangga bantu atau peranca dan kunci pas.Proses pengerjaan :1. Hoist dipasang pada bul-bul/kupingan di buritan dengan posisi di sebelah belakang, kanan dan kiri.2. Tali diikat simpul pada poros propeler, dihubungkan dengan masing-masing rantai hoist.3. Poros propeller didorong sampai flens kopling yang terdapat pada gear box dikamar mesin. Dilakukan dengan memasang baut-baut flens, mur dan pasak (key) penghubung.SEKIAN... Terima Kasih